Terkadang, aku
melihat wajah yang sama
yang rela
menunggu
beberapa
jam lamanya
bahkan
berhari-hari
untuk
mendapatkan giliran
bertemu
dan berbincang dengan dosennya.
Tak jarang
aku merasakan
kebingungan
dan kegelisahan,
ketakutan
dan kecemasannya.
Namun,
ketekunan dan kesabarannya
untuk datang
dan kembali
menunggu, mengetuk
pintu,
dan memperbaiki
semua hal:
pekerjaan,
karyanya,
kesalahan ide,
tata Bahasa,
dan hal
terkait lainnya.
Ini membuatnya
sampai ke tujuan.
Wajahnya
berbingar
ketika
seorang dosen membubuhkan
tanda
tangan di atas sehelai kertas
yang bukti
seorang pribadi mahasiswa
sudah menyelesaikan
satu perjalanannya
dari
pendahuluan
hingga
akhir kesimpulan.
Perjuangan
mereka
membuat
aku percaya bahwa:
“Setiap orang yang meminta, menerima
Setiap orang yang mencari, mendapat
Setiap orang yang mengetuk,
Baginya pintu akan dibukakan” [1]
No comments:
Post a Comment