Showing posts with label belajar. Show all posts
Showing posts with label belajar. Show all posts

Saturday, August 17, 2024

Belajar rendah hati

Selamat mendengarkan refleksi singkat saya ya teman-teman. Pengingat untuk selalu belajar rendah hati :-)


Baca juga:

Presentasi Calvin                Siapa Calvin                   Cerita Beasiswa

Monday, August 1, 2022

Belajar dari Profesor Sola

Di semester Spring 2019, saya mengambil kelas Bapak Sola, seorang Profesor yang baik hati, murah senyum, dan tidak sombong. Sebelum kelas pada hari itu berakhir, beliau berpesan agar kami memilih topik penelitian yang kami suka, bisa dikerjakan, dan diselesaikan [tepat waktu]. Kata beliau, kami tidak perlu menghubah seluruh dunia dengan hasil penelitian kami. Lebih lanjut, "focus on one or two research questions; don't think about a topic that is in heaven; put it down to the earth." Beliau juga menyarankan agar kami mengunjungi top journals (dalam bidang saya, misalnya: ELT Journal dan TESL-EJ) lalu membaca beberapa artikel yang sesuai dengan minat penelitian, pelajari metodologinya, lalu buat penelitian serupa. Setelahnya, beliau menutup kelas sore itu, thank you everyone, see you next week!





















Baca juga:

Seleksi Beasiswa        Siapa Calvin?         TED-Ed Riddle

Wednesday, July 13, 2022

Ide Sederhana untuk Menulis

Semoga video ini bermanfaat untuk teman-teman yang sedang mencari ide (penelitian) sederhana untuk menulis.


Friday, May 7, 2021

Menerbangkan Impian

 "Impianmu terbangkanlah tinggi, tapi selalu pijakan kaki di bumi"

Terima kasih mas @adera_ega buat
"catatan kecil" nya :)


Selanjutnya:
Think

Baca juga:
Move on!

Tuesday, August 11, 2020

Bebas Memilih Tugas Akhir

Selain bisa berjumpa dengan teman-teman dan dosen yang baik hati, kami para mahasiswa diberikan beberapa pilihan untuk mengerjakan tugas akhir semester sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Mereka yang senang menulis boleh mengumpulkan paper akademik tentang penggunaan teknologi di bidang pendidikan. Mereka yang senang berbicara dan tampil di depan layar kamera boleh membuat video pembelajaran sebagai tugas akhir semesternya. Ada beberapa teman yang membuat website pembelajaran melalui https://www.wix.com/ karena minatnya dalam bidang Massive Open Online Courses (MOOCS). Menariknya, dosen juga menyediakan rubrik penilaian untuk setiap tugas tersebut. Inilah yang membuat kelas ini sangat menyenangkan, setidaknya untuk saya yang bisa mengerjakan apa yang saya suka dan juga melihat (sebagian kecil) penerapan differentiated instructions dalam pembelajaran.


Foto ini diambil di tahun 2019. Sebagian dari mereka sebentar lagi akan menyelesaikan studi Doktoralnya :-)

Baca juga:


Thursday, June 25, 2020

Ngobrolin Kuliah PhD di Amerika Serikat


















Senang rasanya bisa berbagi cerita di Podcast #studyabroad milik Dwi Nugroho, salah satu pengajar di Universitas Pelita Harapan. "Terima kasih ya Dwi, sudah diundang!" Singkatnya, kuliah PhD di Amerika Serikat tidak semenyeramkan seperti apa yang dipikirkan atau dibacarakan oleh banyak orang asalkan kita bisa fokus belajar dan mencintai new normal sebagai mahasiswa PhD. Keep moving forward! Selamat mendengarkan obrolan kami di website berikut: Podcast #studyabroad

 

Baca juga:
Berkenalan dengan "Newsela"            Cerita Beasiswa Calvin



Wednesday, March 6, 2019

Interview with Dr. Kelley


I got a chance to talk with Dr. Jane E Kelleyan associate professor and the academic coordinator of the Ph.D. program in Language, Literacy, and Technology (LLT) at Washington State University, Pullman. She talked about students at the Ph.D. program, [little bit information about the] admission criteria of the students, and some tips to be successful in the Ph.D. program.


In the podcast, Dr. Kelley answered all my inquiries. Students in the program mostly learn about how to teach language and literacy with the integration of technology as well as how technology can support language and literacy learning. Next, Grade Point Average (e.g., above 3.0 in the master study) is the initial cut off. Prospective students should also be in a good fit in the program. Another essential part of the admission process is the writing skill. Students have to do a lot of writing and reading. The program will also review the students’ CV and statement of intent very carefully. These documents must be well written.

Dr. Kelley likes all domestic and international students. She cannot imagine having only one of the groups in her classes. International students help to understand global society, while local students also contribute a lot of valuable ideas in classroom discussions. Last, to be successful in the Ph.D. program, Dr. Kelley asks us to do whatever works best to us; pray, exercise, be connected to one another; have a support group, and take care of our well-being.

I challenged Dr. Kelley to say Indonesian words, belajar yang serius ya; kamu pasti bisa, at the end of the podcast.
Happy listening!


Read other posts:

Podcast sound by: Piotry123. https://freesound.org/s/511749/


Thursday, November 15, 2018

[pengalaman] Menulis di Jurnal Akademik

Bagi yang ingin mempublikasikan hasil penelitian/ kajian akademik khususnya dalam bidang yang terkait dengan pendidikan dan pengajaran Bahasa Inggris [sebagai bahasa asing], kalian bisa mencoba untuk mengirimkan artikel ke Jurnal akademik [nasional] berikut ya:
Beberapa tips yang bisa saya bagikan [berdasarkan pengalaman saya sebagai peneliti pemula] ialah:
  • Sebagai awalan, tulislah hal-hal sederhana misalnya tentang kegiatan pembelajaran di dalam kelas, tugas yang menarik yang diberikan ke siswa [bisa jadi 1 paper];
  • Kemudian, kita bisa mulai untuk meneliti opini para siswa tentang kegiatan pembelajaran dan tugas tersebut [bisa jadi 1 paper lagi];
  • Kirimkan artikelmu ke Jurnal nasional dulu [di atas] untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Setelah itu, baru kirimkan artikel selanjutnya ke Jurnal level internasional;
  • Tulislah topik yang saling berkaitan di dalam beberapa artikel;
  • Jangan menunggu hingga hasil tulisan sempurna untuk mempublikasikan artikelmu ya :-) Coba saja kirimkan dulu! Kita bisa belajar dari umpan balik yang diberikan oleh pihak Jurnal [baca: reviewer Jurnal];
  • [Jika artikel ditolak, jangan khawatir!] Revisi artikelnya berdasarkan umpan balik yang diberikan, kemudian kirimkan ke Jurnal yang lainnya. Pada akhirnya, pasti diterima!
Pada kesempatan ini, saya, secara khusus, ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Elisabet Titik Murtisari yang sudah memberikan dorongan semangat kepada saya untuk mau [dan berani] mencoba menulis dan mengirimkan artikel ke Jurnal akademik.

Selamat menulis ya :-)

Baca juga:
Cerita beasiswa Calvin

Tuesday, April 10, 2018

My best!


Dalam beberapa kesempatan,
aku kerap membaca
berita duka
yang disampaikan
melalui Email pegawai
universitas.
Aku mengenal 
beberapa pribadi
yang telah berpulang
ke pangkuan Bapa.
Aku banyak 
mendengar kisah
akan kebaikan
dan karya yang 
telah mereka
torehkan selama hidupnya.
Waktu di mana aku
menjadi subjek
berita duka melalui
email tersebut 
pasti akan tiba.
Oleh karenanya,
aku terus berbicara
dengan diriku dan
membuat komitmen
dengannya untuk
melakukan hal
yang terbaik dalam
hidupku; bahkan,
terbaik dari yang terbaik
yang aku bisa lakukan.
            My best, nothing but,
            My very very very best![1]

Tidak hanya bercita-cita,
namun mewujudkan cita-cita.
Tidak hanya bermimpi,
namun mewujudkan mimpi.
Tidak hanya berwacana,
namun berkarya.



[1] Slogan yang diajarkan oleh Ibu Lanny Anggawati, seorang pengajar  di kelas Service Program Design, di Universitas Sanata Dharma, sebagai bekal landasan prinsip [baca: janji] bagi para mahasiswa untuk selalu melakukan hal yang terbaik selama hidupnya.

Wednesday, March 7, 2018

Terima Kasih


Secara sederhana,
aku juga sering
mengingatkan para
mahasiswa untuk
mengucapkan terima kasih
kepada orang tua
mereka di rumah,
atas kerja keras dalam
membiayai studi mereka,
sesaat sebelum aku
mengakhiri pertemuan kuliah.
Singkatnya, aku selalu berpesan
untuk selalu mengingat
kebaikan hati para orang tua.
Bahkan aku sering kali
meminta mereka untuk
menelpon orang tua
yang hidup terpisah
jauh di sana, yang juga selalu
mendukungnya dalam doa.

Berbicara tentang ungkapan
terima kasih ataupun
ucapan syukur
Aku teringat tentang cerita
kesepuluh orang kusta[1],
di mana Yesus telah
menyembuhkan semua
dari mereka,
namun hanya ada
satu orang
yang mengingat
kebaikan Yesus.
Salah seorang inilah
yang kemudian datang
tersungkur di depan
kakiNya lalu
memuliakan namanya.


[1] Lukas 17:11-19

Monday, December 25, 2017

Memaafkan :-)

Memaafkan !
adalah hal yang diajarkan-Nya kepadaku.
Hal yang sama dilakukan oleh petinju
legendaris Evander Hollyfield sesaat setelah
“musuh abadinya”, Mike Tyson,
menggigit daun
telinganya hingga terputus
saat pertandingan perebutan
sabuk juara kelas berat dunia
sedang berlangsung.
“Life is about forgiving[1]”, katanya.
Dalam pengalaman itu,
aku juga melihat sosok
orang tua almarhum Ade Sara[2]
yang bersaksi bagaimana
mereka melapangkan hatinya
untuk memaafkan
pelaku pembunuhan putri
semata wayang yang sangat
mereka cintai.
Mereka belajar
memaafkan dari sang Guru
yang mengajar mereka (dan juga aku) untuk berdoa
            “[...] ampunilah kesalahan kami
            seperti kamipun mengampuni
            yang bersalah kepada kami [3][...]”




[1] Wawancara eksklusif Evander Hollyfied yang disiarkan di Kompas TV, pada hari Minggu di bulan Januari 2017
[2] Korban tindak kriminal yang berujung kematian
[3] Penggalan doa Bapa Kami

Thursday, July 27, 2017

Menjelang akhir semester

Menjelang akhir semester,
Aku membantu mempersiapkan
acara retret akademik di Jepara
untuk sejenak melepas lelah
setelah bekerja selama satu
tahun ajaran; suatu kegiatan
untuk menyapa dan
mendekatkan
banyak pribadi yang
terpisah hati
karena kesibukannya.
Banyak pesan yang disampaikan
dari sejarah berdirinya Fakultas
hingga dorongan untuk
memperbaharui diri
menjadi pribadi yang lebih
optimis dan semangat
untuk menatap semester baru.
Aku menangkap pesan dan
juga ajakan untuk:

            “bertahan ditempat ini karena
                  banyak mahasiswa yang
                  membutuhkan keahlianmu di sini.”[1]

Pesan yang singkat namun
dalam maknanya.
Ajakan untuk setia
dan menolong
yang saat ini
rasanya mudah
untuk diucapkan namun
sulit dilaksanakan.
Akupun terus berjuang
dan berdoa agar
Yesus sang guru sejati
berkenan selalu membimbingku
menjadi pribadi
yang setia dalam
panggilanku sebagai pendidik
dan rela menolong siapapun
yang memerlukan keahlian
akademik, waktu, dan
tenaga yang dianugerahkan
kepadaku bagi
mereka yang ada
disini, disana, dan
dimanapun mereka berada.


[1] Pesan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Gusti Astika, M.A., seorang guru besar di Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Wednesday, July 12, 2017

Hari ini spesial

Hari ini spesial
karena saya dapat
obat mujarab
 yang namanya
“control”
yang membuatku
merasa lega.
Kata itu
mengena sekali
di hati karena
beberapa minggu ini,
aku sangat sibuk
dengan pekerjaan
kantor yang sangat menumpuk.
Sayangnya, aku ingin memastikan
bahwa semuanya baik-baik saja
dan hasilnya harus sempurna.
Jadinya capek. Setuju!

Aku teringat perjalananku
dengan rute Yogyakarta ke Salatiga
yang kutempuh setiap Minggu.
Apabila aku ingin mengontrol
setiap hal kecil
mulai dari apakah
ban motorku akan bocor,
apakah akan ada lubang
di depan jalan,
apakah jalan akan macet,
mungkin aku akan lelah
dan tidak akan
sampai ke tujuanku.

Sama halnya dengan
rute perjalananku
dari Yogyakarta ke Padang
menggunakan
maskpai penerbangan
yang kutempuh
seorang diri.
Akupun tidak akan pernah
bisa mengontrol
apakah cuaca di angkasa
pada ketinggian tertentu
akan cerah,
berangin, ataupun berawan.
Apabila aku ingin
mengontrol semuanya,
mungkin
aku tidak akan pernah
menempuh perjalanan itu.

Aku memulai
perjalananku dengan doa.
Doa yang menyerahkan
perjalananku kepada-Nya.
Aku membebas lepaskan
kekhwatiranku akan ban bocor,
rantai putus, keadaan cuaca,
dan mungkin kecelakaan
yang bisa saja menimpaku
di jalan kepada-Nya.
Sebagai pengendara
aku hanya bisa berkonsentrasi
dan berhati-hati
mengendarai sepeda motorku.
Sebagai penumpang di pesawat,
aku hanya bisa duduk,
mengencangkan sabuk pengamanku,
sembari menikmati
keindahan alam ciptaan Tuhan
melalui kaca jendela pesawat
yang aku tumpangi.
Selebihnya, kehendak Tuhan!

Monday, May 22, 2017

Apa kabar "L" ?

Aku berjumpa
dengan persahabatan yang tulus
dibalut kasih yang mendalam.
Ia seorang akademisi
yang baru-baru ini
ditinggalkan oleh Lexy,
seeokor anjing peliharaan,
sosok sahabat yang selalu setia
menunggunya pulang ke rumah.
Puluhan bahkan ratusan poster
sudah disebarkannya di hampir
setiap sudut kota ini,
siang dan malam.
Doanya juga tak berhenti agar
Lexy bisa kembali,
atau bahagia bersama
dia yang merawatnya
saat ini.

            “Sahabat pasti kan datang
            dikala sedih dan senang.
            Sahabat pasti takkan pergi
            menemani disepanjang hariku.”[1]

Aku menjadi teringat
sosok sahabat
yang lahir di Betlehem.
Ia sangat mengasihiku,
kamu, dan kita semua
karena:

            “Tidak ada kasih yang lebih besar
            Daripada kasih seorang
            Yang memberikan nyawanya
            Untuk sahabat-sahabatnya.” [2]





[1] Penggalan lirik lagu “Andai Ku Punya Sahabat”, dipopulerkan oleh Alika dan Karina AFI Junior
[2] Yohanes.15,13

Wednesday, February 15, 2017

Tentang ketekunan (mahasiswa)

Terkadang, aku melihat wajah yang sama
yang rela menunggu
beberapa jam lamanya
bahkan berhari-hari
untuk mendapatkan giliran
bertemu dan berbincang dengan dosennya.
Tak jarang aku merasakan
kebingungan dan kegelisahan,
ketakutan dan kecemasannya.
Namun, ketekunan dan kesabarannya
untuk datang dan kembali
menunggu, mengetuk pintu,
dan memperbaiki semua hal:
pekerjaan, karyanya,
kesalahan ide, tata Bahasa,
dan hal terkait lainnya.
Ini membuatnya sampai ke tujuan.
Wajahnya berbingar
ketika seorang dosen membubuhkan
tanda tangan di atas sehelai kertas
yang bukti seorang pribadi mahasiswa
sudah menyelesaikan satu perjalanannya
dari pendahuluan
hingga akhir kesimpulan.
Perjuangan mereka
membuat aku percaya bahwa:

            “Setiap orang yang meminta, menerima
            Setiap orang yang mencari, mendapat
            Setiap orang yang mengetuk,
            Baginya pintu akan dibukakan” [1]



[1] Penggalan ayat-ayat Kitab Suci dari Lukas.11,10

Wednesday, February 8, 2017

(belajar menjadi) "Home" bagi para mahasiswa(ku)

Telepon selularku membunyikan
nada alarm di pagi hari.
Saat di mana aku membuka mata
untuk memulai aktifitas hari ini.
Aku mengawalinya dengan doa
bersyukur dan berterima kasih.
Aku memanjatkan doa dan harapan,
cita-cita dan mimpi
agar sampai ke tujuan hidupku:
memuliakan nama Tuhan, [1]
menyelematkan jiwa-jiwa, [2]
membagikan apa yang aku tahu,
apa yang aku punya,
dan apa yang aku rasa.

Aku melihat seorang mahasiswa
kadang berkelompok.
Mereka mengetuk pintu
dan menunggu gilirannya masuk
ke ruangan untuk bertemu dengan dosennya.
Ada yang membahas skripsinya,
meminta bimbingannya,
membagikan kebahagiaanya,
bahkan mengutarakan keluh kesahnya.
Sangat nyata terasa
seorang dosen adalah
(harus belajar menjadi) home [3]
bagi para mahasiswanya.



[1] Ad Majorem Dei Gloriam, direfleksikan oleh Rebeca Ruiz
[2] Refleksi kegiatan MAD (Magis Action Days) ku di tahun 2015
[3] Aku sangat tersentuh oleh kata home yang dipaparkan dalam Buku “Drive-Thru: Menemukan Tuhan di Perjalanan karya Rm. Mutiara Andalas, S.J. Ia merasakan bahwa seorang Ibu adalah home bagi keluarganya sekarang. Mengutip dari Henri J.M. Nouwen, Ia menggambarkan home sebagai suatu tempat yang membebaskan manusia dari kekhawatiran dan ketertekanan. 

Thursday, September 15, 2016

Belajar_2

Mereka mengajarkan agar kami tidak lekat pada semua hal di dunia ini agar kami bisa lepas bebas dalam menjalani hidup. Tetapi, kami juga diajarkan untuk tidak lekat pada kebebasan kami.

#Risha Lesmana
Obrolan ringan di suatu angkringan di selatan kota Yogyakarta :-)

Sunday, August 14, 2016

Belajar_1

Kerinduan hati manusia (termasuk si dosen dan mahasiswanya ya) hanya sederhana: mereka rindu didengar, dimengerti, dikenal, diterima, (dan juga dicintai), apa adanya.

Magis Formation #4
Sejarah Hidupku :-)