Seleksi Wawancara: Pasti Bisa!

Setelah saya dinyatakan lolos seleksi berkas aplikasi, saya mendapatkan E-mail dari pihak AMINEF untuk menghadiri seleksi wawancara pada hari Kamis, 27 April 2017 di Yogyakarta.
Saya akan menggambarkan proses seleksi di tahap ini. Yang pertama, saya harus memperkenalkan diri kepada para pewawancara pada awal proses wawancara. Sebagai gambaran, saya memulai dari menyampaikan: [1] nama lengkap; [2] tempat dimana saya bekerja, [3] publikasi [nasional dan internasional] yang saya miliki [sebagai referensi, bisa dilihat di sini], [4] workshop tentang teknologi pendidikan yang saya kerjakan untuk para guru di Yogyakarta dan Salatiga, dan [5] keikutsertaan saya sebagai pemakalah di konferensi internasional di empat kota di Indonesia. Saya percaya bahwa para pembaca pasti memiliki lebih banyak prestasi yang bisa disampaikan saat wawancara 😊
Menangkap saran Ibu Neny Isharyanti[1], waktu perkenalan diri di awal proses wawancara adalah
kesempatan kita untuk menyampaikan dengan percaya diri semua kelebihan kita sehingga para pewawancara merasa wow! pada kita. Saya juga menangkapnya sebagai waktu yang tepat untuk semacam menyombongkan [😊] semua prestasi yang saya miliki secara positif kepada orang yang tepat. Kemudian, para pewawancara yang terdiri dari dua orang professor dari Indonesia dan dua orang professor [native speaker] dari Amerika Serikat mulai memberikan pertanyaan kepada saya yang kurang lebih sebagai berikut:

[a] Tell me your experiences in using technology in classrooms!
[b] Have you conducted any research about the use of technology?
[c] Why is it important to conduct the study about technology in education?
[d] What are real technological problems you find here in Indonesia?
[e] Where will you conduct your research?
[f] In this proposal, you will only conduct the research in your home-university. Why is it so?
Why don’t you conduct your research in some universities?
[g] Have you contacted your professor in the proposed university?
[h] In your application, you have conducted some research about project-based learning (PBL).
Please tell me what you know about PBL!
[i] Some technological applications you have mentioned seem too old.
Are you sure that they can contribute to your students?
[j] Why should we select you as the principal candidate of the scholarship?

Dalam menjawab pertanyaan di atas, saya lebih banyak memberikan contoh nyata tentang apa yang pernah saya lakukan di dalam kelas. Selain itu, saya banyak memberikan gagasan/issue
yang terjadi dalam ruang lingkup internasional-nasional-lokal, khusunya dalam menjawab pentingnya menggunakan teknologi dalam pendidikan. Ketika di challenge oleh pewawancara, saya menjawab berdasarkan proposal penelitian yang telah saya tulis, misalnya ketika saya ditanya mengapa saya hanya melakukan penelitian di universitas tempat saya bekerja. Kuncinya, saya menjawab semua pernyataan dengan perlahan [tidak perlu terburu-buru], namun tegas sembari mempertahankan kontak-mata  dan sesekali tersenyum kepada para professor yang duduk di hadapan saya.

Grogi? iya! Tapi, kamu pasti bisa!

Lessons learned:
[5] Berikan contoh nyata untuk mendukung jawaban/ gagasan/ argumen bagi para pewawancara
[6] Awali dari issue internasional [global] – nasional – lokal dalam memformulasikan gagasan [yang saya pelajari dari Joseph Ernest Mambu, Ph.D, seorang dosen senior di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia]
[7] Menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan perlahan namun tegas
[8] Kontak mata dan senyuman itu penting saat proses wawancara 😊

Disclaimer: This blog is not an official blog of the U.S. Department of State blog or any other institutions mentioned here. All views, comments, and information described here are merely author’s own and are solely used to share his experiences pursuing the chance to study abroad through Fulbright Scholarship. Thus, they do not represent the official information of the scholarship. For inquiries related to the official information can be found on the official website of the scholarship.

Sebelumnya:
Coba Lagi [dari awal]!

Selanjutnya:
Menulis Study Objectives dan Personal Statement


[1] Beliau adalah seorang dosen senior di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris,
Universitas Kristen Satya Wacana, alumnus program Fulbright dari Iowa State University.

No comments:

Post a Comment